Motivasi
A. Pentingnya Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin Movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat
penting. Sebab motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia sehingga mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal.
Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, maka dapat di pastikan
bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada.
Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, motivasi organisasi sangat
mutlak adanya.
Sehebat apapun rencana yang telah dibuat oleh ketua organisasi, apabila
dalam proses aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang atau bahkan
tidak memiliki motivasi yang kuat, maka akan menyebabkan tidak
terealisasinya rencana tersebut.
Motivasi organisasi adalah suatu keahlian dalam pengarahkan pegawai
dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para
pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh
kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang
mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual.
B. Pandangan Motivasi Dalam Organisasi
Lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing, staffing,
leading, dan controlling. Pada pelaksanaannya, setelah rencana dibuat
(planning), organisasi dibentuk (organizing), dan disusun personalianya
(staffing), maka langkah berikutnya adalah menugaskan/mengarahkan
karyawan menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan
(leading) ini secara sederhana adalah membuat para karyawan melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
Memotivasi karyawan merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di
dalam fungsi ini. Kemampuan manajer untuk memotivasi karyawannya akan
sangat menentukan efektifitas manajer. Manajer harus dapat memotivasi
para bawahannya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka
meningkat.
Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’
(motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge),
keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan
istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi menunjuk kepada sebab, arah, dan persistensi perilaku. Kita
bicara mengenai penyebab suatu perilaku ketika kita bertanya tentang
mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara mengenai arah perilaku
seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal tertentu
yang mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita
bertanya keheranan mengapa ia tetap melakukan hal itu (Berry, 1997).
Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam
suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tanpa
dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu, motivasi cenderung
mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan
untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk
melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan (Atkinson,
Atkinson, & Hilgard, 1983).
Sampai pada abad 17 dan 18, para pakar filsafat masih berkeyakinan
bahwa konsepsi rasionalisme merupakan konsep satu-satunya yang dapat
menerangkan tindakan-tindakan yang dilakukan manusia. Konsep ini
menerangkan bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang
menentukan tujuan dan melakukan tindakannya sendiri secara bebas
berdasarkan nalar atau akalnya. Baik-buruknya tindakan yang dilakukan
oleh seseorang sangat tergantung dari tingkat intelektual orang
tersebut. Pada masa-masa berikutnya, muncul pandangan mekanistik yang
beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia timbul dari
adanya kekuatan internal dan eksternal, diluar kontrol manusia itu
sendiri. Hobbes (abad ke-17) mengemukakan doktrin hedonisme-nya yang
menyatakan bahwa apapun alasan yang diberikan oleh seseorang atas
perilakunya, sebab-sebab terpendam dari semua perilakunya itu adalah
adanya kecenderungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
C. Teori – Teori Motivasi
Orang-orang bijak pernah berkata bahwa ada dua jenis manusia di dunia
ini: orang membedakan orang lain dalam golongan tertentu dan orang yang
sebaliknya. Douglas McGregor menyajikan nuansa baru dengan mengemukakan
dua jenis manajer: manajer teori X dan manajer teori Y.
a. Teori X
McGregor mengatakan bahwa pimpinan dengan teori X memiliki keyakinan
semua orang di dunia ini pada dasarnya suka bermalas-malasan. Mereka
tidak layak dipercaya dan harus diawasi terus-menerus dengan ketat.
Mereka mau bekerja hanya demi uang semata. Motto seorang pimpinan teori X
berbunyi: “Saya dibayar untuk berpikir. Anda mendapat bayaran untuk
bekerja. Dan saya akan menggunakan kedudukan kedudukan saya di atas anda
untuk memastikan anda benar-benar mengerjakannya”.
b. Teori Y
Menurut McGregor, pimpinan teori Y mempunyai keyakinan yang berlawanan
dengan para pimpinan teori X. Manajer seperti ini berkeyakinan bahwa
orang bekerja karena benar-benar menginginkan sesuatu yang lebih dari
sekedar uang semata. Mereka berhak memperoleh kepercayaan. Mereka mampu
mengatur dirinya sendiri. Mereka tidak membutuhkan orang lain untuk
memaksa mereka setiap saat. Seorang pimpinan teori Y menghargai orang
lain dengan keyakinan bahwa mereka dapat bekerja bahkan lebih dari yang
mereka kira sanggup mereka kerjakan. Untuk beberapa pegawai, khususnya
mereka kurang percaya diri atau merekatakut mencobamengembangkan sayap,
kepercayaan itu dapat menjadi salah satu motivasi yang hebat dan
penghargaan paling membanggakan bagi mereka. Motto seorang pimpinan
teori Y berbunyi: “Kita digaji untuk berpikir dan bekerja bersama-sama”.
D. Teori Proses
Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan,
bagaimanamenguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku
individu, agar setiapindividu bekerja giat sesuai dengan keinginan
manajjer. Teori ini juga merupakan prosessebab dan akibat bagaimana
seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya.Jadi hasil yang
dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang
dilakukanseseorang. Bisa dikatakan bahwa hasil hari ini merupakan
kegiatan hari kemarin.
Sumber :
1. http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-organisasi.htm
2. http://deprazz.wordpress.com/2009/06/16/motivasi-dalam-organisasi/
3. http://shelmi.wordpress.com/2008/05/21/teori-teori-motivasi-populer/
4. http://www.scribd.com/doc/7479473/TEORI-MOTIVASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar